Catatan dari Dialog Pemuda di Kecamatan Alu. Polewali Mandar.
Warung Komunikasi Pemuda Desa, atau yang disingkat Warkop Desa, adalah sebuah konsep ruang publik yang vital dan krusial bagi pengembangan potensi kaum muda di tingkat pedesaan. Lebih dari sekadar tempat nongkrong, Warkop Desa berfungsi sebagai pusat interaksi, kolaborasi, dan inkubasi ide-ide segar yang bertujuan untuk kemajuan desa.
Mengapa Warkop Desa Penting?
Warkop Desa hadir sebagai solusi untuk beberapa tantangan utama yang dihadapi pemuda desa diantaranya:
Pertama; Penyaluran Aspirasi: Menyediakan platform informal yang nyaman bagi pemuda untuk menyampaikan ide, keluhan, dan aspirasi mereka tanpa sekat birokrasi, langsung kepada tokoh masyarakat atau pemerintah desa.Kedua: Pengembangan Kapasitas: Menjadi lokasi pelatihan, workshop, dan diskusi tentang berbagai isu, mulai dari teknologi, entrepreneurship, pertanian modern, hingga kepemimpinan.
Ketiga:Jejaring dan Kolaborasi: Mempertemukan pemuda dari berbagai latar belakang untuk membangun jejaring dan memicu kolaborasi dalam proyek-proyek sosial atau ekonomi.
Keempat: Memerangi Stigma Negatif: Mengubah citra “nongkrong” yang sering dikaitkan dengan kegiatan tanpa faedah menjadi aktivitas produktif dan berorientasi pada pembangunan.
Tokoh Penggerak dan Semangat Inovasi
Di balik inisiatif Warkop Desa, seringkali ada tokoh-tokoh visioner yang menginisiasi dan menjaga semangatnya tetap hidup. Aco Musaddad HM dapat diasumsikan sebagai salah satu figur kunci yang memahami betul pentingnya peran pemuda dalam pembangunan desa.
”Aco Musaddad HM melihat Warkop Desa bukan hanya sebagai kedai kopi biasa, melainkan sebagai ‘laboratorium sosial’ bagi pemuda desa. Ia mendorong agar setiap obrolan yang terjadi di sana harus memiliki nilai tambah, menghasilkan ide-ide nyata, dan berujung pada aksi konkret untuk desa. Visi utamanya adalah memberdayakan pemuda agar menjadi subjek, bukan objek, pembangunan desa.”
Aco Musaddad HM yakin bahwa gagasan Warkop Desa akan bertransformasi menjadi ekosistem kreatif di mana setiap pemuda merasa memiliki tanggung jawab dan kesempatan untuk berkontribusi.
Konsep Warkop Desa dapat menghasilkan berbagai kontribusi nyata, seperti: Pertama, Inovasi Desa: Melahirkan program-program yang diinisiasi pemuda, misalnya pemasaran digital produk UMKM desa, gerakan kebersihan, atau pengelolaan objek wisata lokal. Kedua, Peningkatan Literasi Digital: Mengadakan sesi sharing tentang penggunaan media sosial secara positif dan produktif. Ketiga, Penguatan Demokrasi Lokal: Menjadi wadah simulasi musyawarah desa yang melibatkan pemuda secara aktif.
Warkop Desa adalah bukti bahwa ruang sederhana, jika diisi dengan visi dan semangat kolaborasi yang kuat, dapat menjadi kekuatan transformatif yang mendorong kemandirian dan kemajuan desa, dengan pemuda sebagai motor utamanya.
Dialog Pemuda yang diinisiasi Oleh. Andi Agung aktivitas Mahasiswa bekerjasama dengan Mahasiswa KKN STAIN Majene.
Dengan menghadirkan 4 pemateri yaitu:
Ajbar Anggota DPR RI, Aco Musaddad HM, Birokrat, Andi Mappatunru Akademis Unsulbar dan Heri tokoh masyarakat.(**)


















