Polewali Mandar,-Dusun Lappingan, Desa Sambaliwali, Kecamatan Luyo, Jumat malam, 15 Agustus 2025. Langit pekat bertabur bintang seakan turut menjadi saksi, ketika Desa Sambaliwali menandai perjalanan usianya yang ke-27 tahun. Malam itu, doa-doa melantun lembut, berpadu dengan cahaya lampu sederhana yang menyalakan suasana penuh syukur.
Sebelumnya, kegiatan diawali dengan Jalan Santai bersama warga Sambaliwali. Dan selama dua pekan lamanya digelar pertandingan olahraga antar dusun se- Desa Sambaliwali. Kegiatan yang bertajuk,”Pekan Olahraga Desa,” semakin menambah semarak HUT Kemerdekaan RI ke-80 Tahun di Bumi Sambaliwali.
Sejatinya, hari lahir Sambaliwali jatuh pada 30 Juli lalu. Namun waktu perayaan harus tertunda, lantaran Kepala Desa Sambaliwali, Hernawati, tengah menunaikan ibadah umroh bersama keluarga. Kepulangannya dari tanah suci seakan menjadi isyarat indah: bahwa syukur usia desa ini kian lengkap saat dipadukan dengan semangat peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Ritual malam itu berjalan sakral. Tumpeng kuning, lambang kebersahajaan dan doa yang dipanjatkan, dipotong dengan penuh khidmat. Di hadapan para tokoh masyarakat, aparat desa, dan warga yang hadir, sejumlah piala penghargaan diserahkan—sebuah tanda capaian yang telah dipersembahkan Sambaliwali.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Sambaliwali, Hernawati menyampaikan doa yang mengalir dari hati terdalam.
“Semoga di usia yang baru ini, desa kita senantiasa diberi keberkahan oleh Allah SWT. Semoga kemajuan, kerukunan, kesehatan, dan kesejahteraan selalu menyertai masyarakat Sambaliwali. Mari bersama membangun desa kita agar tetap indah, makmur, aman, dan damai,” ujarnya, suara lirihnya sarat harapan.
Nada penuh optimisme juga bergema dari Kepala Dusun Buttu Dolong, Aco Sahrul. Ia menegaskan keyakinannya bahwa Sambaliwali akan terus melangkah lebih maju, menatap masa depan dengan keberanian, lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Malam itu, Sambaliwali tidak sekadar merayakan usia. Ia merayakan kebersamaan, meneguhkan persaudaraan, dan merenda harapan. Di bawah cahaya lampu yang temaram, doa-doa melangit, seakan menuntun perjalanan Sambaliwali menuju masa depan yang lebih terang, penuh asa, dan berbalut kedamaian.(arja)
Catatan : Abdul Rajab Abduh