PUBLIKNEWS.CO.ID, MAJENE – Penammatan dan pembekalan Ahir sekolah MIN 2 Majene Poniang di desa Tallu Banua Kab majene dilaksanakan di setiap tahun dan di rangkaikan dengan kegiatan messawe totamma , hatamul Qur’an,
Penamatan yang berlangsung pada hari Sabtu, 14 Juni 2025, dihadiri oleh para murid, Pelepasan dilaksanakan oleh camat Sendana ,Nardi s.pd, Kapolsek Sendana IPTU H. ASHARI, S.Pdi , Babinkamtibmas desa Tallu Banua, Brigpol Slamet Hidayat, kepala desa Tallu Banua Safruddin kepala sekolah MIN 2 Majene dikepalai Irfan S. Pd. SD
Dalam sambutan kepala Desa Tallu Banua Safruddin mengatakan tradisi yang ada di desa tallu banua ini harus dilestarikan. Mulai dari siswi yang pandai menari, dan bahkan arak-arakan kuda penamatan siswa(i) bisa menjadi wisata religi kearifan lokal untuk daya tarik wisatawan.
“Ini potensi daerah, ini potensi kita, hal seperti ini bisa menjadi wisata religi dan hanya dengan cara begini kita menjaga generasi muda dengan baik di masa yang akan datang. Ini tantangan bagi mereka, kalau kita tidak bekali dengan ilmu agama, mereka tidak akan lupakan ini,” ujarnya.
kuda telah didatangkan dari Polewali Mandar, kabupaten Majene, Kuda tersebut terlatih untuk bisa menyelaraskan gerakan anggukan kepala dan hentakan kaki agar seirama dengan Parawana, sang pemukul rebana. Tidak ketinggalan juga gerakan tersebut diselingi Kalinda’da, sejenis pantun berbahasa Mandar. Aksi tersebut dikenal dengan nama Sayyang Pattu’du.
Di ikuti oleh sekolah RA perwanida palla-pallang Sendana. RA parrasangan, RA perwanida Al khairiah Poniang dan TK melati Poniang , sebanyak 33 kuda ,6 mobil dan 5 bentor.
Orang Mandar sangat bangga akan kegiatan Messawe Totammaq yang selalu ada setiap tahunnya ini sehingga ritual kebudayaan ini tetap dilestarikan hingga anak cucu kelak. orang Mandar juga terkenal dengan kecintaan dan kekhasannya terhadap karya seni budaya Sayyang Pattu’du yang juga terwakilkan dalam kegiatan ini, Tutupnya.
Penulis : Mawan