Sambaliwali, 17 Oktober 2025 — Pagi itu, suasana di Dusun Buttu Dolong, Desa Sambaliwali, tampak berbeda dari biasanya.

Di sebuah area Karoke sederhana yang biasanya hanya ramai di malam hari, kali ini menjadi pusat kegiatan pelayanan publik.
Warga berdatangan sejak pagi dengan wajah antusias membawa anak, orang tua, hingga lansia. Mereka menanti giliran untuk dilayani dalam program Pelayanan Desa Mobile, inovasi Pemerintah Desa Sambaliwali yang kini kembali digelar.
Di tengah kesibukan itu, Kepala Desa Sambaliwali, Hernawati, tampak menyapa satu per satu warga yang datang. Ia tersenyum ramah, memastikan semua layanan berjalan lancar.

“Kami ingin pelayanan tidak hanya berhenti di kantor desa. Dengan Desa Mobile ini, pelayanan bisa hadir langsung ke tengah masyarakat. Ini menjadi prioritas kami untuk mendekatkan pelayanan publik,” ujarnya dengan penuh semangat.
Program ini bukan sekadar memindahkan meja pelayanan dari kantor ke dusun, tapi juga membawa semangat baru dalam tata kelola pemerintahan desa.
Pelayanan administrasi kependudukan, informasi bantuan sosial, hingga konsultasi masyarakat kini bisa diakses tanpa harus jauh-jauh datang ke kantor desa.
Kali ini, kegiatan terasa lebih istimewa karena turut melibatkan Puskesmas Luyo. Tim medis hadir memberikan pelayanan kesehatan dasar, konsultasi kesehatan dan edukasi. Warga pun menyambutnya dengan antusias.
Aco Sahrul, Kepala Dusun Buttu Dolong, tampak bangga melihat antusiasme warganya. “Kami berusaha menggerakkan masyarakat agar hadir. Ternyata sambutannya luar biasa. Ini bukti warga sangat membutuhkan layanan seperti ini,” tuturnya.
Program Pelayanan Desa Mobile ini mulai dijalankan sejak 19 September 2025 dengan lokasi perdana di Dusun Pasamboang. Hanya dalam waktu satu bulan, manfaatnya sudah mulai terasa, terutama bagi keluarga kurang mampu yang selama ini terkendala jarak dan biaya transportasi.
Inovasi yang digagas sejak awal September ini kini telah menjadi gerakan nyata di Desa Sambaliwali.
Dari dusun ke dusun, dari rumah ke rumah, pelayanan publik kini benar-benar “bergerak” mendekatkan diri kepada rakyatnya.
Bagi Hernawati, inilah makna sebenarnya dari melayani, bukan menunggu warga datang, tetapi datang untuk melayani warga.
“Kalau masyarakat tersenyum dan merasa terbantu, berarti niat kami sudah sampai,” tutupnya. (**)


















