Publiknews.co.id, Makassar – Bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2021, Satuan Relawan Ganjar untuk Indonesia Satu (Ganjarist) lahir sebagai salah satu organ relawan pendukung Ganjar Pranowo pada Pilpres tahun 2024.
Setelah selesainya pilpres 2024 maka organ relawan ini tetap eksis dan utuh di berbagai provinsi di Indonesia dan di beberapa negara di luar Indonesia.
Di Sulawesi Selatan, Satuan Relawan Ganjarist merayakan HUT ke 4 dipusatkan di Pantai Tanjung Layar Putih, Tanjung Bunga Kota Makassar di mana pada tahun yang lalu dipusatkan di Lolai, Kab. Toraja Utara.
Perayaan yang diadakan secara sederhana ini dengan tagline “Ganjarist Solid” sekaligus merupakan wadah silaturahmi antar Relawan Ganjarist baik yang berdomisili di sekitar wilayah Makassar maupun yang berasal dari kabupaten lain.
Acara dimulai dengan pembacaan doa, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Ganjarist, lalu diisi oleh sambutan Ketua Panitia HUT Ganjarist ke 4 Sdri. Etika Ragil Sari, Humas Ganjarist Sulsel Denny K, dan video call dari Ketua Umum Ganjarist Indonesia Bapak Kris Tjantra yang menyampaikan pesan bahwa sebagai satu organisasi politik Ganjarist harus bisa membawa peran yang bermanfaat dan dirasakan oleh masyarakat sekitar sebagaimana salah satu filosofi organisasi kita yaitu Ganjarist Tetulung yang bisa diartikan sebagai pertolongan, saling membantu dengan semangat kegotongroyongan.
Acara berikutnya dari para Relawan Ganjarist adalah melakukan giat bersih-bersih pantai, dengan menggunakan peralatan yang dibawa mereka menyapu dan mengangkat sampah-sampah yang bertebaran di sekitar bibir pantai.
Pada kesempatan ini juga Relawan Ganjarist menyalurkan bantuan berupa seratus buah Kitab Suci Al Quran dan Buku Iqro ke salah satu TPQ (Taman Pendidikan Al Quran), yaitu TPQ Ashabul Quran yang berlokasi di Kecamatan Tamalate, Kelurahan Tanjung Merdeka. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Penasehat Kegiatan Ganjarist Sulsel Bapak Ahjarul Muluk kepada tenaga pengajar dari TPQ Ashabul Quran, yang saat ini mempunyai tenaga pendidik sekitar 20 orang, dan jumlah santri lebih dari 200 anak.
Acara diakhiri dengan makan siang bersama dan kegiatan bebas lainnya.