PUBLIKNEWS.CO.ID – Pemerintah siap menghadirkan Sekolah Rakyat pada 2025, sebuah terobosan pendidikan dengan fasilitas digital yang menyamai kualitas sekolah swasta unggulan di kota besar.
Dilengkapi dengan absensi digital real-time, laboratorium komputer berteknologi tinggi, laptop untuk setiap siswa, dan layar monitor cerdas di setiap kelas, sekolah gratis itu dirancang untuk mempersiapkan siswa menghadapi era digital sekaligus menjawab kebutuhan pendidikan bagi keluarga kurang mampu.
Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf menegaskan bahwa Sekolah Rakyat bukan sekadar program biasa. “Proses pembelajaran di sini sepenuhnya berbasis digital. Ini adalah terobosan untuk memastikan anak-anak dari keluarga prasejahtera tetap mendapatkan pendidikan berkualitas tinggi,” ujarnya saat meninjau simulasi pembelajaran Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Pangudi Luhur, Bekasi, Rabu (9/7/2025).
Menurut Mensos, keberhasilan Sekolah Rakyat tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk PT Bank Negara Indonesia (BNI) dan Sekolah Al Hikmah Jawa Timur, yang turut menyumbangkan tenaga pengajar dan kurikulum.
Sekolah ini khusus diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Desil 1 dan 2, memastikan bahwa akses pendidikan berkualitas benar-benar merata.
Sebelum dimulai secara resmi pada 14 Juli 2025, pemerintah melakukan simulasi pembelajaran sekaligus pemeriksaan kesehatan menyeluruh bagi seluruh siswa, guru, dan staf. “Kami bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk memeriksa kondisi darah, penglihatan, pendengaran, dan gigi siswa. Pendidikan holistik dimulai dari kesehatan yang baik,” jelas Syaifullah.
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Muhammad Nuh, mengungkapkan keunggulan program ini dibanding sekolah negeri biasa. “Kami tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga memastikan kesehatan fisik dan psikologis siswa. Misalnya, kami menemukan beberapa anak dengan anemia dan langsung memberikan penanganan,” paparnya.
Fasilitas pendukung seperti laptop spesifikasi tinggi, layar interaktif, dan seragam baru menjadi nilai tambah yang membuat Sekolah Rakyat setara dengan sekolah elite. “Orang tua tidak perlu khawatir tentang biaya. Kami hadirkan fasilitas terbaik tanpa membebani mereka,” tambah Nuh.
Pemerintah terus melakukan evaluasi menyeluruh sebelum program dimulai. “Kami akan pantau selama 24 jam untuk memastikan tidak ada kekurangan. Tanggal 14 Juli nanti, semua harus berjalan sempurna,” tegas Mensos Syaifullah.
Dengan pendekatan digital, holistik, dan inklusif, Sekolah Rakyat Bekasi diharapkan menjadi model pendidikan masa depan yang mampu mengurangi kesenjangan sosial sekaligus mencetak generasi unggul di era teknologi. (*)