Catatan : Abdul Rajab Abduh
Desa Mammi, Kecamatan Polewali, adalah salah satu desa yang terletak di bagian barat Kota Polewali Mandar. Desa ini memiliki empat wilayah dusun, yakni Dusun Mammi 1, Mammi 2, Macera, dan Kayuranni, dengan total 580 kepala keluarga dan jumlah penduduk mencapai 2.210 jiwa. Di balik kesederhanaannya, Desa Mammi menyimpan kisah menarik tentang kehidupan masyarakatnya yang multietnis dan penuh toleransi.
Desa Mammi dihuni oleh beragam sub etnis suku, di antaranya Mandar, Pattae, Bugis, dan Mamasa. Walau berbeda latar belakang budaya, mereka hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Harmoni itu juga tampak dalam hubungan antarumat beragama. Masjid dan gereja berdiri tidak berjauhan, menjadi simbol nyata toleransi. Masing-masing warga saling menghormati dan menjaga ketertiban dalam menjalankan ibadah.
Dalam upaya menjaga ketentraman dan keamanan masyarakatnya, Kepala Desa Mammi, Abdul Naim, berinisiatif membentuk Pos Bantuan Hukum (Posbakum) “Sipakatau Justitia” sejak tahun 2023. Posbakum ini diketuai oleh Multazam, S.H., dengan sepuluh anggota aktif. Menurut Abdul Naim, tujuan pendirian Posbakum adalah untuk memberikan pelayanan dan pendampingan hukum bagi masyarakat yang menghadapi persoalan hukum. ‘Kalau masalah bisa diselesaikan di desa, kenapa mesti ke kepolisian atau pengadilan? Sepanjang masih bisa dimediasi secara kekeluargaan, kami akan lakukan di Posbakum,’ ujarnya.
Tak hanya fokus pada ketertiban sosial, Desa Mammi juga gencar melanjutkan pembangunan infrastruktur. Saat ini, pemerintah desa tengah menuntaskan pembangunan kantor desa dan aula berlantai dua yang telah dimulai sejak tahun 2017. Pekerjaan sempat terhenti akibat pandemi Covid-19, namun kini kembali dilanjutkan karena dianggap penting bagi peningkatan pelayanan publik. Menurut Abdul Naim, progres pembangunan telah mencapai sekitar 80 persen dan gedung tersebut sudah mulai digunakan. Ia menambahkan, untuk penyelesaian lantai dan plafon, masih dibutuhkan tambahan anggaran sekitar 400 juta rupiah. ‘Setiap tahun kami anggarkan sekitar 100 juta, semoga bisa segera rampung,’ harapnya.
Desa Mammi menjadi contoh nyata bagaimana kerukunan dan pembangunan bisa berjalan beriringan. Di tengah keberagaman etnis dan agama, semangat kebersamaan tetap tumbuh, menjadikan desa ini bukan hanya tempat tinggal, tetapi rumah bagi harmoni dan kemajuan.(Arja)


















