PUBLIKNEWS.CO.ID, WAJO – Misteri pencurian emas di Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, mulai menemukan titik terang. CMP, pria yang dikenal warga setempat, secara blak-blakan mengaku sebagai pelaku yang menggasak emas milik Hj. Mappe seberat kurang lebih 90 gram, Minggu (10/8).
Berdasarkan informasi, aksi pencurian itu terjadi pada pagi hari, sekitar 20 Juli 2025. Malam sebelumnya, CMP sempat datang ke rumah korban, duduk santai sambil makan sokko bersama Hj. BS. Suami Hj. BS pun ikut masuk ke rumah. Namun, keesokan paginya, menurut pengakuan CMP, ia kembali ke rumah tersebut, langsung masuk ke kamar, dan mengambil emas yang tersimpan di lemari korban.
Yang mengejutkan, CMP mengaku membuang emas itu ke sungai di bawah jembatan Siwa.
“Saya buang di sungai jembatan Siwa, saya kira perhiasan biasa,” ucapnya enteng.
Pengakuan ini justru memunculkan tanda tanya besar. Berdasarkan kronologi, aktivis senior Kabupaten Wajo, Sukriadi, SH, menduga kuat adanya unsur persekongkolan antara pelaku dan Hj. BS. Dugaan ini mencuat karena, menurut sejumlah informasi dan keterangan, hanya Hj. BS yang pernah diajak Hj. Mappe masuk ke dalam kamar dan mengetahui letak emas di lemari.
“Kan aneh kalau pelaku bisa langsung menuju kamar dan mengambil emas. Kami menduga ada pihak yang menunjukkan tempatnya,” tegas Sukriadi.
Ia juga menilai pernyataan pelaku bahwa emas dibuang ke sungai sulit diterima akal sehat.
“Saya yakin ada skenario lain di balik ini. Dugaan persekongkolan sangat kuat,” ujarnya.
Sukriadi mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut kasus ini hingga tuntas, bahkan sampai ke akar-akarnya. Ia meminta kepolisian menghadirkan semua orang yang berada di rumah tersebut pada malam sebelum kejadian, agar seluruh keterangannya dapat diuji.
“Ini harus diungkap sejelas-jelasnya. Jangan sampai ada pihak yang lolos dari jerat hukum,” pungkasnya.
(Tim/Red)